BAB 5
Elektronika Dasar
Sebuah komponen elektronika merupakan bagian penting dalam suatu rangkaian elektronika yang saling berkaitan satu sama lain. peralatan elektronika identik dengan sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa jenis komponen elektronika dan masing-masing komponen elektronika tersebut memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di dalam sebuah rangkaian elektronika.
A.Elektronika Dasar
Mempelajari elektronika pada dasarnya berhubungan dengan materi elektronika yang tampak dan tidak tampak. Sebab jika salah satu komponen rusak, maka rangkaian elektronika tersebut tidak akan bekerja dengan baik. Alat umtuk menguji dan mengukur komponrn elektronika bernama multimeter (AVO meter).
1.Kelistrikan
kelistrikan identik dengan sifat benda yang muncul dari adanya muatann listrik. Namun sesungguhnya, muatan listrik yang bergerak di dalam konduktor merupakan muatan listrik negatif (elektron) dengan arah aliran elektron berbanding terbalik dengan arah aliran muatan positif.
2. Komponen Elektronika
komponen elektronika berupa alat pendukung suatu rangkaian elektronika yang menempel langsung pada papan rangkaian PCB,CBC,protoboard maupun veroboard dengan cara disolder atau tidak menempel langsung pada papan rangkaian (dengan bantuan alat penghubung tertentu, misalnya kabel).
A. Resitor
komponen ini berfungsi untuk mengatur aliran arus listrik. Misalnya resitor dipasang seri dengan LED (Light-Emitting Dode) untuk membatasi besar arus yang melalui LED.
B.Kapasitor
Michael Faraday (1791-1867) merupakan orang yang pertma kali menemukan kapasitor, sehingga namanya diabadikan menjadi satuan farad (f).
1) Kapasitor Polar
2) Kapasitor Nonpolar
3) Kapasitor Variabel
4) Kapasitor Trimmer
C.Induktor
Induktor pada rangkaian DC dapat digunakan untuk memperolah tegangan DC konstan terhadap fluktuasi arus. Sedangakan induktor pada rangkai AC mampu meredam fluktuasi arus yang tidak diinginkan.
D. Dioda
Komponen ini berfungsi untuk membuat arus listrik mengalir pada satu arah saja. Arahanya tersebut ditunjukkan oleh arah istrik mengalir pada satu dioda. Seperti halnya orang yang mengeluarkan energi unda panah pada simbol melaluinya, listrik juga mengeluarkan energi saat melalui dioda. Tegangan listrik akan berkurang sekitar 0,7 volt saat arus listrik melewati dioda (yang terbuat dari silikon). Tegangan sebesar 0,7 volt ini disebut forward voltage drop. Jenis dioda dapat dikategorikan sebagai berikut.
1) Dioda Signal
Dioda jenis ini digunakan untuk meneruskan arus dengan nilai arus kecil, yaitu hingga 100 mA. Contoh dioda jenis ini adalah dioda 1N4148 yang ter buat dari bahan silikon.
2) Dioda Recitifier
Dioda jenis ini digunakan dalam rangkaian Power Supply. Dioda tersebut berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik ke arus searah. Rating maksimum arus yang dapat dilewatkan sama dengan 1A atau lebih besar dan maximum reverse voltage sama dengan 50 V atau lebih besar.
3) Dioda Zener
Dioda ini digunakan untuk memperoleh tegangan (dioda zener) yang tetap ketika reverse voltage sudah berada di daerah breakdown. Ketika reverse voltage, meski nilainya berubah-ubah, asalkan berada di daerah breakdown, maka te-gangan dioda zener tersebut akan tetap.
e. Transistor
Komponen ini berfungsi sebagai penguat arus. Karena besar arus yang dikuatkan dapat diubuah ke dalam bentuk tegangan, maka dapat di diubah juga bahwa transistor dapat menguatkan tegangan. Selain itu, transistor juga dapat berfungsi sebagai ngach elektronik. Ada dua jenis transistor, yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki tiga kaki yang masing-masing harus dipasang secara tepat. Kesalahan pemasangan kaki-kaki transistor akan dapat merusakan transistor secara langsung. Perlu dicatat bahwa pada badan tran-sistor tidak ada label yang menunjukan bahwa kaki transistor tersebut adalah B, C, atau E. Dengan demikian, sebelum memasang sebuah transistor, pastikan di mana kaki B, C, dan E dengan membaca datasheet-nya. Di dalam penggunaannya harus pula diperhatikan dua rating: daya disipasi kolektor, yaitu VCE x IC, dan breakdown voltage, yaitu VBE reverse.
f. Transformator
Transformator disingkat trafo. Trafo terdiri atas dua buah lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan sekunder. Trafo bekerja berdasarkan bisah lilitan yaitu lilitan medan listrik, yang dapat digunakan untuk menaikkan atau tem perubahan gaya listrik AC.
g. Relay
Relay identik dengan sakelar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik yang akan bergerak jika terdapat arus listrik yang mengalir melalui lilitan. Susunan kontak pada relay adalah sebagai berikut.
1) Normally Open sebagai jenis relay yang akan menutup bila dialiri arus listrik.
2) Normally Close sebagai jenis relay yang akan membuka bila dialiri arus listrik.
3) Changeover sebagai jenis relay yang memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan.
h. Thyristor
Komponen ini banyak digunakan sebagai sakelar elektronik sehingga sering disebut SCR (Silicon Controlled Rectifier). Thyristor akan menghantar arus listrik dari anoda ke katoda jika pada kaki gate diberi arus ke arah katoda. Karenanya kaki gate harus diberi tegangan positif terhadap katoda. Pemberian tegangan akan menyulut thyristor, dan ketika tersulut thyristor akan tetap menghantar. SCR akan terputus jika arus yang melalui anode ke katode menjadi kecil atau gate pada SCR terhubung dengan ground.
i. Tranducer
Tranducer identik dengan pengoperasian kerja suatu rangkaian yang lebih mudah diukur atau dikendalikan oleh besaran listrik di mana terjadi perubahan dari suatu besaran ke besaran lainnya. Komponen elektronika yang termasuk ke dalam tranducer di antaranya LDR (Light Dependent Resistance), NTC (Negative Temperature Coeffisient), dan PTC (Positive Temperature Coeffisient).
3. Skema Rangkaian Elektronika
Skema rangkaian elektronika diperlukan sebagai panduan dalam pembuatan rangkaian elektronika. Skema rangkaian elektronika sebaiknya didesain dahulu sebelum melakukan proses pembuatan rangkaian elektronika. Proses pembuatan skema rangkaian elektronika dapat dilakukan dengan cara manual dan aplikasi komputer.
a. Layout PCB
Layout PCB (papan rangkaian tercetak) berfungsi merakit komponen-komponen elektronika menjadi rangkaian elektronika. Layout PCB sebagai hasil penerapan skema rangkaian elektronika yang telah disesuaikan dengan bentuk fisik kom-ponen dan tata letak komponen elektronika untuk membuat suatu sistem atau fungsi pemroses sinyal.
b. Komponen Elektronika
Komponen elektronika diterjemahkan sebagai salah satu bahan utama dalam membuat rangkaian elektronika. Komponen elektronika yang digunakan untuk membangun suatu rangkaian elektronika ditentukan sesuai dengan skema rangkaian elektronika yang dibuat.
c. Peralatan Elektronika
Peralatan untuk membuat suatu rangkaian elektronika pada umumnya berupa obeng, solder, timah solder, tang potong, dan tang lancip. Penggunaan peralatan elektronika tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dalam perakitan rangkaian elektronika.