Rabu, 12 Februari 2025

DESAIN GRAFIS BAB 3 PRINSIP TATA LETAK

 Prinsip Tata Letak


Menata atau menyusun karya desain mempunyai gaya dan karakter sendiri-sendiri. Dengan demikian mempunyai bobot nilai estetik yang berbeda pula. Karya grafis yang berkualitas selalu memperhatikan ekspresi citra yang benar dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip desain. Guna mengetahui prinsip-prinsip yang terdapat dalam tata letak desain grafis, mari kita mempelajari materi yang akan dibahas. Materi pada bab ini merupakan pembelajaran tentang bagaimana cara menerapkan prinsip tata letak dalam sebuah desain. Prinsip tersebut menekankan pada bagaimana gaya yang akan digunakan desainer dalam membuat sebuah desain tata letak. Prinsip yang digunakan sangat sederhana, yaitu mengetahui bagaimana sebuah desain tata letak dibuat dengan cara menyatukan unsur seni dan keselarasan objek dalam sebuah desain. Maka dari itu pada materi ini kita akan membahas proporsi, irama, keseimbangan, kontras, kesatuan, serta harmoni dalam pembuatan desain grafis.

Beberapa karya grafis komunikasi yang dihasilkan para desainer grafis akan berhasil dengan baik harus memperhatikan pula prinsip-prinsip tata letak. Hal tersebut seperti proporsi, irama (rythm), keseimbangan, kontras, kesatuan (unity), dan harmoni. Dalam menata prinsip-prinsip tata letak, kita harus memadukan antara unsur desain grafis dan prinsip tata letak. Hal tersebut menjadi patokan dalam setiap pembuatan layout agar hasil karya yang dihasilkan rapi dan memiliki kesatuan yang utuh. Supaya sebuah desain menjadi alat komunikasi visual yang komunikatif, estetik, dan menarik, kita memerlukan pertimbangan ketika sedang mendesain karya yang efektif. Membuat tata letak adalah sebuah tahap rancangan menentukan prinsip tata letak yang akan ditempatkan. Prinsip-prinsip desain yang akan dijelaskan adalah aturan yang menggambarkan seperti apa hasil karya desain yang akan dibuat nanti. Prinsip tersebut merupakan anjuran bagaimana seharusnya cara mendesain yang baik. Penilaian bagus atau jelek dari sebuah desain tergantung dari selera desainer grafis, klien, dan khalayak yang menjadi sasaran informasi tersebut.


A.Prinsip-Prinsip Tata Letak

Layout menurut bahasa memiliki arti tata letak. Adapun menurut istilah, layout merupakan kegiatan untuk menyusun, menata, mengatur dan memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, bidang, dan lain-lain). Hal tersebut menjadi komposisi karya visual yang komunikatif, estetik, persuasif dan menarik. Secara umum prinsip-prinsip dalam penyusunan tata letak terdiri atas sebagai berikut.

1. Keseimbangan (Proposi)

Kesebandingan (proporsi) merupakan perbandingan ukuran yang digunakan untuk menentukan perbandingan yang dianggap tepat. Perbandingan tersebut antara panjang dengan lebar, antara bagian dengan bagian lain, atau bagian dengan unsur secara keseluruhan. Sejak zaman klasik, sudah digunakan teori kesebandingan yang dikenal dengan The Golden Section yang sudah banyak diterapkan dalam bidang seni, arsitektur, dan spiritual. Hal tersebut karena pendekatannya terkait dengan hal yang bersifat ideal dan tentunya menyentuh sisi-sisi ketuhanan sebagai sesuatu yang absolut. Golden Section juga dikenal dengan nama The Golden Mean, Golden Ratio, dan Divine Proportion. The Golden Section yang termasuk di dalamnya satu set konstruksi geometrik. Hal tersebut berfungsi untuk memisahkan satu ruas garis menjadi banyak bagian di mana nilai rasio/perbandingan garis yang panjang berbanding total panjang garis sama dengan atau mendekati nilai perbandingan dan garis yang pendek berbanding dengan garis yang panjang.The Golden Mean sebagai sebuah rasio/perbandingan kompleks yang berasal dan huruf Yunani u (phi) menggambarkan satu set figur geometrik yang termasuk di dalamnya garis, segiempat, dan spiral.

Kesebandingan dalam tata letak menekankan pada ukuran dari unsur-unsur layout yang akan disusun dan sejauh mana peran unsur tersebut. Dengan demikian menentukan ukuran yang sesual untuk menciptakan keharmonisan tampilan layout.

Pada desain grafis, semua unsur berperan menentu-kan proporsi, seperti hadirnya warna cerah yang diletak-kan pada bidang/ruang sempit atau kecil.

1. Irama (Rhthm)

Ritme berwujud abstrak dan hanya dapat dirasakan. Irama terjadi adanya gerak dan pengulangan yang mengajak mata melihat untuk mengikuti arah gerakan yang terjadi pada sebuah karya.

a. Cara Membentuk Irama

Irama perlu dirasakan dalam penyajian produk grafis komunikasi untuk mencapai suatu bentuk tunggal. Irama dalam produk grafis komunikasi dapat kita rasakan dengan cara tersebut.

1) Memadukan unsur-unsur seni rupa yang berhubungan/sejenis (harmoni) atau yang bertenangan/tidak sejenis (kontras).

2) Memunculkan (repetisi) unsur-unsur yang sama dalam sebuah komposisi.

 3) Dengan variasi bentuk, jarak, ukuran dan arah unsur-unsur seni rupa dalam sebuah komposisi.

b. Langkah-Langkah Menata Tata Letak untuk Menciptakan Irama

[13.25, 13/2/2025] Napa baca baca: Langkah-langkah menata tata letak untuk menciptakan irama, yaitu sebagai berikut.

1) Gandakan objek dengan bentuk dan ukuran yang sama untuk menciptakan sebuah ritme biasa.

2) Gandakan objek dengan variasi ukuran semakin besar atau dengan variasi bentuk yang berbeda untuk menciptakan ritme yang dinamis.

[13.26, 13/2/2025] Napa baca baca: 3) Menggandakan objek dengan betuk yang sama untuk menciptakan objek baru.

4) Untuk media yang terdiri dari beberapa halaman masukkan unsur dan posisi yang sama pada setiap halaman, misalnya buku/newsletter.

5) Untuk yang terbit beberapa edisi, perlu ada penempatan unsur-unsur yang sama dan pada posisi yang sama pada setiap edisi, misalnya newsletter.

3. Keseimbangan (Balance)

 Keseimbangan atau balance secara visual dapat diartikan kondisi yang sama berat. Pembagian tersebut dapat dilihat dengan prioritas horizontal (kanan kiri), dan ventikal (atas bawah).

a. Metode Pendekatan 

1) Keseimbangan Simetris (Formal Balance)

Keseimbangan tersebut merupakan keseimbangan yang berdasarkan pengukuran dari pusat yang menyebar dan membagi sama berat antara kiri dan kanan maupun atas dan bawah secara simetris atau setara. Keseimbangan ini bersifat sederhana, terkesan resmi, atau formal.

2) Keseimbangan Asimetris (Informal Balance)

Keseimbangan tersebut merupakan keseimbangan yang tersusun atas unsur-unsur yang berbeda antara kiri dan kanan namun dari komposisinya terasa seimbang. Keseimbangan asimetris dapat dilakukan dengan penyusunan ukuran, garis, warna, bidang, dan tekstur.

b. Langkah-Langkah Menciptakan Tata Letak

1) Posisikan beberapa objek, dengan orientasi vertikal maupun horizontal.

2) Dapat menggunakan dua objek yang berbeda atau objek yang sama.

3) Perhatikan pusat elemen pada halaman.

4) Tempatkan beberapa unsur visual kecil di satu daerah untuk menyeimbangkan

5) satu blok besar bidang, gambar, atau teks. Buatlah satu atau dua objek dengan bentuk aneh dan membuat bentuk biasa. 

6) Masukkan teks dengan tebal tipis atau ukuran yang berbeda untuk menciptakan iringan berat serta gunakan kombinasi warna yang berbeda.

7) Berikan spasi besar sekitar blok teks atau foto gelap.

c. Elemen Keseimbangan 

Keseimbangan akan terjadi bila elemen-elemen ditempatkan dan disusun dengan rasa serasi atau sepadan. Dengan kata lain bila bobot elemen-elemen itu setelah disusun memberi kesan mantap dan tepat pada tempatnya. Elemen keseimbangan terdiri dari dua macam yaitu keseimbangan formal dan keseimbangan informal.

4. Kontras (Contras)

Pada saat menyampaikan informasi perlu disusun berdasarkan prioritas, sehingga akan muncul informasi mana yang paling penting dan perlu ditonjolkan. Dengan demikian informasi tersebut akan dieksekusi melalui elemen visual yang kuat dan mencolok. Hal itu dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip kontras yaitu adanya perbedaan yang mencolok pada beberapa unsur tata letak.

Langkah-langkah menata tata letak untuk menciptakan kontras, yaitu sebagai berikut.

a. Masukkan objek, ilustrasi atau unsur lainnya dengan ukuran yang berbeda.

b. Letakkan bagian yang penting dan teks (headline) pada sudut melengkung atau posisi yang berbeda daripada teks yang lainnya di kolom lurus.

C. Gunakan huruf tebal, hitam untuk headline dan jenis teks ringan untuk bodytext.

d. Buatlah bidang yang besar di sebelah gambar kecil/sedikit teks.

e. Pilihlah warna yang berlawanan antara unsur utama untuk memisahkan atau menekankan.

f. Gunakan jenis font yang berbeda untuk headline yang membawa informasi penting dengan informasi pendukung.

5. Kesatuan (Unity)

Setiap karya seni rupa dibentuk oleh unsur-yang saling berhubungan dan membentuk suatu kesatuan yang utuh, bermakna dan harmonis. Kesatuan adalah prinsip yang menekankanpada keselarasan dan unsur-unsur yang disusun. Sebuah desain grafis dapat dikatakan menyatu jika secara keseluruhan tampak harmonis. Langkah-langkah menata tata letak untuk menciptakan kesatu-an (unity), yaitu sebagai berikut.

a. Membentuk suatu hierarki dan jenis ukuran untuk unsur utama, subheads, teks, dan lain-lain sesuai dengan format.

b. Mendekatkan elemen-elemen agar berdampingan atau bersinggungan.

C. Konsisten dengan jenis font, ukuran, dan gaya untuk judul, subheads, keterangan, headers, footers, dan lain-lain pada beberapa media.

d. Menggunakan palet warna yang sesuai dengan tema, misalnya warna merah untuk tulisan red.

e. Memperderetkan foto dan teks yang sama dengan grid bans.

6. Keselarasan (Harmony)


keselarasan akan mudah terbentuk dan dapat dicapai bila menghadirkan banyak kesamaan atau kemiripan. Namun dalam desain grafis jika terlalu banyak dihadirkan objek seringkali membuat bosan Apabila masyarakat tidak tertarik pada desain yang ditampilkan, informasi dari desain tersebut tidak akan tersampaikan


Harmoni dapat diwujudkan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut.


a. Harmoni dan Segi Bentuk


Harmoni yang dilihat dan bentuk ialah di mana adanya keserasian dalam penempatan unsur-unsurnya. Hal itu dapat dilihat dan segi bentuk dan ukurannya pada media misalnya brosur, leaflet, poster, dan lain-lain. Pemilihan jenis font juga berperanan penting mengingat untuk tujuan apa desain itu dibuat


b. Harmoni dari Segi Warna


Warna memiliki pengaruh yang sangat besar. karena tiap-tiap warna memiliki sifatnya masing-masing. Hal tersebut seperti merah yang memiliki arti berani, biru yang memiliki kesan tenang, dan sebagainya.

B. Penerapan Prinsip Tata Letak


Adapun dalam penerapan layout diperlukan pertimbangan tertentu agar dihasilkan desain grafis yang efektif. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informası yang disajikan.


1. Tahapan Tata Letak


Teori tata letak dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu sebagai berikut.


a. Membuat Tata Letak Miniatur/Sketsa Mini (Thumbnail)


Tahap yang pertama adalah tahapan membuat tata letak miniatur. Tahap ini merupakan tahap perancangan dalam menentukan komposisi unsur-unsur yang akan ditempatkan. Visualisasinya masih berupa sketsa kolom teks dan kolom gambar


b. Membuat Tata Letak Kasar (Rought Layout)


Membuat tata letak kasar yaitu tahapan perancangan yang sudah berwujud gambar dan teks


c. Membuat Tata Letak Komprehensif Lengkap


Tahap terakir adalah tahapan perancangan di mana secara keseluruhan unsur disusun dengan baik dan teratur, sudah dalam tahap final dan siap untuk proses cetak. Pada proses ini dapat dikerjakan menggunakan komputer yang berist informasi data pencetakan secara lengkap Hal tersebut bertujuan menjelaskan maksud yang diinginkan darı desainer dan dipahami oleh bagian percetakan untuk selanjutnya dibuat versi cetak.

2. Mengenal Grid pada Tata Letak


Guna mendapatkan posisi margin dalam penyusunan layout halaman, diper lukan acuan yang teratur yang disebut grid Grid dalam susunan halaman bisa dibuat dari yang sederhana sampai kompleks.


a. Grid System


Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Grid system digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual.


b. The Golden Section


The Golden Section juga dikenal dalam istilah deret bilangan Fibonacci yaitu deret bilangan yang setiap bilangannya adalah hasil jumlah dan dua bilangan sebelumnya dan dimulai dari nol. Deret bilangan ini memiliki rasio 8: 13 yaitu Tasio The Golden Section.


c.The Symetrical Grid.


Pada grid simetris, halaman kanan akan berkebalikan persis seperti bayangan cermin dan halaman kiri. Hal ini memberikan dua margin yang sama baik margin luar maupun margin dalam.


3. Membuat Tata Letak Sederhana Menggunakan Adobe Indesign.


Dalam membuat tata letak ini kita harus menggunakan unsur-unsur yang terdapat pada tata letak dengan sesuai. Aturlah setiap susunan tata letak dengan mengikuti teori prinsip tata letak yang sudah kalian pelajari pada subbab di atas. Setelah itu kalian dapat melakukan praktik membuat tata letak sebagai berikut.


a. Bukalah program Adobe Indesign.


1) Pada proses pembuatan objek, dapat langsung menggunakan rectangular. elips, polygon, dan basic shape tool yang terdapat pada toolbox.


2) Untuk hasil yang maksimal, format file standar yang dapat diimport, yaitu TIFF, PSD, PDI, EPS, dan Al.


3) Pastikan memilih sistem warna CMYK untuk desain cetak.


4) Pada file bitmap gunakanlah resolusi 250-300 ppi.


b. Setelah Anda membuka pogram tersebut maka akan tampil WorkArea pada Adobe Indesig.


Klik file > New > Document, dan isi jumlah halaman sesuai jumlah halaman yang anda inginkan (biasanya kelipatan 4), dalam contoh, kita akan membuat 12 halaman.


1) Centang box facing pages.


2) Isilah columus dengan angka 3, dan gutter dengan angka 5 mm (column merupakan jumlah kolom pada setiap template halaman, sedangkan gutter jarak antarkolomnyal.


3) Isilah nilai margin sesuai dengan selera.


4) Setelah itu kita khk menu OK.


d. Setelah itu, kila akan membuat template halaman pada master. Template halaman ini adalah format halaman yang nantinya akan ada pada setiap halaman. Klik dua kali pages pada halaman A Master.Di halaman A master ini, silahkan buat ornamen (atau kalau di Ms Word. sejenis Header and Footer) sesuai selera Bisa dengan garis, logo majalah, atau ornamen untuk meletakkan halaman.


e Buatlah judul menggunakan Type Tool.


f Masukkan teks/artikel, buatlah ukuran font menjadi 10 px. Tempatkan pada kolom sebelah kiri yang sudah tersedia.


g Masukkan gambar dan letakkan pada ruang kosong yang tersedia.


 h.Kalian juga dapat membuat variasi teks beserta gambar seperti berikut ini.


i.simpanlah hasil kerja Anda pada dokumen komputer maupun flashdisk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WAN BAB4

Fungsi Alat Kerja dan Penyambungan  Kabel Fiber Optic M edia transmisi fiber optik sudah menggantikan eranya media copper (tembaga) dengan a...