Fungsi Alat Kerja dan Penyambungan Kabel Fiber Optic
Media transmisi fiber optik sudah menggantikan eranya media copper (tembaga) dengan alasan bahwa fiber optik memiliki kelebihan, yaitu informasi ditransmisikan dengan kapasitas (bandwidth) yang tinggi.
A. Fungsi Alat Kerja Fiber Optik Seseorang yang bekerja sebagai maintenance selain dibekali dengan keahlian khusus, di dunia maintenance juga tentunya dikenal dengan alat penunjang perbaikan.
1. Konsep K3 Penggunaan Peralatan Kerja Fiber Optik Pengertian lain menurut OHSAS 18001:2007, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah kondisi dan faktor yang memengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja serta orang lain yang berada di tempat kerja. Alat kerja dan bahan merupakan suatu hal yang pokok dibutuhkan untuk memproduksi barang.
Instalasi kabel jaringan, baik tembaga atau serat optik dapat berbahaya. Oleh karena sering kali, kabel harus ditarik melalui langit-langit dan dinding di mana terdapat hambatan atau bahkan bahan tak terduga dan beracun. Maka anda harus mengenakan pakaian yang melindungi Anda dari bahan-bahan yang cukup berbahaya. Misalnya saja memakai celana panjang, kemeja lengan panjang, sepatu kukuh yang mencakup kaki Anda, dan sarung tangan. Hal itu yang paling penting adalah memakai kacamata keselamatan.
Prosedur keselamatan pada saat menggunakan tangga yaitu sebagai berikut.
a. Baca label pada tangga dan ikuti petunjuk keselamatan apa pun tertulis di atasnya.
b. Jangan pernah berdiri di anak tangga puncak tangga. Anda dapat dengan mudah kehilangan keseimbangan dan jatuh.
c. Pastikan bahwa orang-orang di daerah yang tahu Anda akan bekerja di sana, agar mereka lebih waspada dengan Anda yang sedang bekerja.
Peralatan yang diperlukan untuk menginstal tembaga dan kabel serat optik mungkin berbahaya untuk digunakan. Berikut hal yang harus diikuti ketika bekerja dengan kabel.
a. Pastikan bahwa alat yang Anda gunakan dalam keadaan baik.
b. Perhatikan apa yang Anda lakukan. Pastikan bahwa Anda tidak melukai diri sendiri atau siapa pun.
c. Selalu memakai kacamata keselamatan ketika memotong, mengupas, atau menyambung kabel.
d. Pakailah sarung tangan bila memungkinkan dan pastikan untuk membuang limbah dengan benar.
2. Fungsi Splicer
Pertama ada alat bernama fusion splicer atau penyambungan fiber optik, di mana fusion splicer merupakan alat penyambung serat optik yang terbuat atau berbasis kaca lalu mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media sinar yang berbentuk laser.
Sinar laser ini memiliki fungsi untuk memanasi kaca yang terputus pada core sehingga bisa tersambung kembali dengan baik. Perlu Anda ketahui, jika fusion splicer harus memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi, hal ini ditujukan untuk menghasilkan hasil penyambungan yang sempurna.
Hal itu dikarenakan saat penyambungan tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta peleburan kaca yang akan menghasilkan suatu media. Yang mana media tersebut akan tersambung dengan utuh tanpa adanya celah-celah, ini dikarenakan media memiliki senyawa sama.
3. Fungsi OTDR (Optikal Time-Domain Reflectometer) OTDR merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mendeteksi komunitas atau himpunan suatu kabel serat optik dalam jarak tempuh tertentu, sehingga dengan adanya alat ini diharapkan mampu menghasilkan jarak dari dua sisi yang merupakan ukuran gangguan yang terjadi. Sehingga untuk melakukan troubleshooting dapat dilakukan dengan baik, karena akan sangat mudah menentukan suatu letak lokasi gangguan yang tengah terjadi. Alat OTDR ini sendiri biasanya digunakan untuk melakukan pendeteksian Kabel Crack, Putusnya core yang belum diketahui letaknya, Putusnya kabel atau juga untuk melakukan bending Fungsi OTDR adalah sebagai berikut. a. Untuk mengetahui posisi gangguan. b. Untuk melacak posisi gangguan. c. Pada jarak (m) berapa terdapat gangguan. d. Pengukuran di OTB.

4. Fungsi OPM (Optical Power Meter) Alat yang satu ini memiliki fungsi untuk mengetahui seberapa kuat daya dari signal cahaya yang sudah masuk, OPM ini juga mempunyai interface FC yang langsung berhubungan dengan pathcore FC. Bagi kalian yang belum mengetahui rumus yang digunakan untuk melakukan proses ini, berikut adalah rumusnya
(TX – RX =…dB dibagi jarak (Km)
5. Fungsi Cleaver Cleaver Tools ini mempunyai fungsi untuk memotong core yang kulit kabel optic-nya sudah dikupas, perlu kalian ketahui juga bahwa pemotongan core ini wajib menggunakan alat khusus ini, karena pada serat kacanya akan terpotong dengan rapih. Jika proses ini berhasil dilakukan dengan baik maka tahapan selanjutnya, kalian bisa teruskan ke tahap Jointing.
6. Fungsi Stripper
B. Dasar-Dasar Penyambung Kabel Fiber Optik
Dalam jaringan kabel titik rawan gangguan terletak pada titik sambungan, karena pengaruh dari luar seperti masuknya air ke dalam closure. Dalam jangka waktu yang panjang 5-10 tahun akan menyebabkan turunnya karakteristik kabel, demikian juga akan menyebabkan ruginya optik bertambah besar. Selain faktor air yang akan memengaruhi kualitas jaringan juga faktor mekanis seperti tegangan yang berlebihan serta bending radius. Tujuan penyambungan kabel optik secara umum adalah untuk menyambung 2 buah kabel serat optik sesuai dengan prosedur yang benar, sehingga mempunyai risiko sekecil mungkin.
1. Prosedur Menggunakan Splicer
Penggunaan fusion splicer sebagai berikut.
a. Setelah persiapan penyambungan dilaksanakan, lakukan set-up pada fusion splicing machine.
1) Nyalakan fusion splicing machine dengan memindahkan posisi switch on sampai lampu pilot menyala.
2) Buka canopy sehingga lampu pilot padam, tarik kunci chuck sehingga kedua mekanikan chuck terbuka.
3) Tempatkan kedua serat optik yang akan disambung pada V-groove dari setiap mekanikal chuck dari splicing machine. (Pada saat penempatan serat optik harus tepat pada lekuk V-groove dan jangan menyentuh benda apa pun).
4) Tutup mekanikal chuck secara perlahan sehingga serat tadi terjepit oleh mekanikal chuck.
b. Tutup kanopi kemudian tekan tombol set sehingga fusion splicing melakukan aligmentnya secara otomatis dan melaksanakan peleburan
c. Jika peleburan telah selesai buka kanopi dan pindahkan fiber tersebut ke alat heater kemudian geser splice protector tepat di tengah-tengah sambungan.
d. Periksa hasil penyambungan dengan melihat layar monitor.
e. Bila penyambungan berhasil dengan baik, maka periksa redaman yang terjadi pada sambungan tersebut (batas maksimal redaman 0,2 dB/splice). Bila hasil redaman batas, penyambungan dapat diulang kembali.
2. Prosedur K3 Penyambungan Kabel Fiber Optik
Prosedur penyambungan serat optik yang aman adalah sebagai berikut.
a. Penyambungan kabel serat optik harus sesuai prosedur.
b. Penggunaan material dan peralatan harus benar.
c. Pemasangan saran sambung kecil kabel harus sesuai petunjuk pelaksanaan.
d. Pengetesan harus dilakukan sesuai penyambungan.
e. Semuanya harus dilaksanakan dengan baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang optimal.
3. Prosedur Penyambungan Kabel Fiber Optik
Secara mendasar, sambungan kabel identik dengan titik rawan terjadinya gangguan.