Permasalahan Instalasi
Software Aplikasi
Pada saat mengoperasikan komputer kita menjumpai error/kegagalan. Terutama pesan error muncul ketika sedang menginstal sebuah aplikasi di laptop atau PC kita. Error atau kegagalan instalasi menyebabkan menumpuknya cache di registry. folder app data, serta penumpukan bug dan file yang sudah tidak terpakai (junk file/file sampah) sehingga dapat mengurangi kapasitas memori. Saat kapasitas memori berkurang hal tersebut akan membebani kinerja laptop atau PC. Oleh karena itu, untuk memahami bagaimana cara mengatasi permasalahan instalasi software aplikasi mari kita mempelajari materi yang akan dibahas pada materi berikut!
A. Permasalahan pada Instalasi Software Aplikasi
Dalam menangani permasalahan pada instalasi software aplikasi sebaiknya kita melakukan pendeteksian secara sederhana dahulu seperti pemeriksaan file yang berhubungan dengan software atau spesifikasi permintaan (requirement) dari software yang diinstal.
Memahami troubleshooting dapat membuat kita tidak kebingungan dan panik pada saat kita mengalami error/kerusakan pada sebuah instalasi software aplikasi. Troubleshooting pada software sering dialami oleh pengguna komputer (user). Untuk itu kita akan memahami bagaimana teknik yang dilakukan pada troubleshooting.
1. Teknik Troubleshooting
Dalam mengetahui masalah error pada komputer, ada dua macam teknik yaitu teknik forward dan backward. Berikut kita akan mengenal lebih jauh lagi tentang teknik-teknik tersebut.
`a. Teknik Forward
Dalam teknik forward, segala macam permasalahan dapat dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik forward hanya digunakan oleh orang dari dealer komputer pada saat melakukan perakitan komputer pertama kali. Pada teknik forward dapat dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana berikut.
1) Pada saat komputer telah selesai dirakit, maka dealer melakukan pemeriksaan pada semua hardware yang sudah terpasang. Sebagai contoh: pemeriksaan hubungan dari kabel power supply ke soket power pada motherboard.
2) Pada casing jenis ATX, kita harus memeriksa apakah kabel power switch sudah terpasang dengan benar atau tidak.
b. Teknik Backward
Teknik backward merupakan teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer teraliri oleh arus listrik atau setelah komputer hidup. Teknik ini banyak digunakan karena bermacam-macam permasalahan komputer akan timbul setelah komputer dinyalakan dan sudah dioperasikan. Sebagai contoh berikut.
1) Flashdisk Tidak Terbaca Pada USB
2) Komputer Tidak Menyala pada Saat Tombol Power Ditekan
2. Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah kita mengetahui permasalahan dari kedua teknik tersebut kita akan membahas tentang teknik backward, karena bagi pengguna komputer teknik ini lebih banyak digunakan daripada teknik forward. Karena teknik kesalahan terjadi setelah komputer dinyalakan. Berikut terdapat beberapa analisa untuk mempermudah dalam pendeteksian masalah error pada komputer.
a. Analisa Pengukuran
Pada tahapan pengukuran, pendeteksian masalah dilakukan dengan cara mengukur tegangan listrik pada komponen komputer. Gunakanlah alat bantu seperti multitester untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan untuk komponen komputer.
Sebagai contoh: kita dapat mengukur tegangan listrik yang diterima oleh power supply, setelah itu kita ukur tegangan yang diberikan oleh power supply ke komponen yang lainnya dalam sebuah komputer. Komponen yang menggunakan analisa pengukuran yaitu motherboard, power supply, dan speaker.
b. Analisa Suara
Pada tahapan analisa suara, pendeteksian masalah dapat menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar secara langsung melewati speaker internal yang terdapat pada sebuah perangkat komputer. Komponen yang menggunakan analisa suara yaitu RAM, VGA Card, dan monitor. Oleh karena itu,
dalam mempermudah pengenalan kode suara pada komputer, berikut beberapa beep code yang utama dalam permasalahan komputer.
1) Bunyi beep pendek 1 kali = sistem melakukan proses Boot dengan sempurna.
2) Bunyi beep pendek 2 kali terdapat masalah pada konfigurasi atau seting CMOS.
3) Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali terdapat masalah pada motherboard atau DRAM.
4) Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali = terdapat masalah monitor atau VGA Card.
5) Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali = terdapat masalah pada keyboard.
6) Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali = terdapat masalah pada ROM BIOS.
7) Bunyi beep panjang terus-menerus = terdapat masalah pada DRAM.
8) Bunyi beep pendek terus-menerus = terdapat masalah pada penerimaan tegangan (power).
C. Analisa Tampilan
Dalam mendeteksi masalah pada tahapan analisa tampilan cenderung lebih mudah karena permasalahan terletak berdasarkan pada pesan error yang ditampilkan pada layar monitor.
Sebagai contoh: saat komputer hidup pertama kali terdapat pesan pada monitorbahwa keyboard mengalami error. Untuk itu sudah dapat dipastikan bahwa letak permasalahan hanya pada keyboard saja dan kita tidak perlu memperbaiki komponen yang lainnya. Komponen yang menggunakan analisa tampilan yaitu keyboard, disk drive, dan Card I/O.
3. Penyebab Lambatnya Komputer
Seiring waktu kita selalu menggunakan komputer untuk berbagai macam keperluan sehari-hari, kinerja komputer kita akan menjadi semakin lambat dan sering muncul pesan "hang" pada monitor. Untuk mengatasi hal tersebut banyak hal yang menyebabkan komputer menjadi lemah, berikut beberapa hal yang menyebabkan komputer bermasalah.
a. Komputer Menjalankan Banyak Software Sekaligus Secara Bersamaan
Multitasking adalah kemampuan komputer untuk menjalankan beberapa
tugas ganda sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Fitur ini adalah harapan dari pengguna komputer karena akan mempersingkat waktu dan lebih mudah. Multitasking tersebut dapat berupa memonitor virus yang masuk ke komputer, mengerjakan tugas mengolah kata, grafis, dan bahkan memainkan musik dan video secara bersamaan.
Pada sistem operasi yang masih menggunakan batch file, jumlah software yang dijalankan pada saat komputer dihidupkan dapat dilihat pada file autoexec. bat. Pada komputer dengan sistem operasi Microfost Windows, jumlah software yang dijalankan komputer saat dihidupkan dapat dilihat pada Startup-nya. Startup ini dapat dilihat dengan mengklik: Start Programs Startup, atau melalui Run: msconfig, pilih tab Startup. Pada sistem Windows, software yang sedang berjalan dapat dilihat melalui Windows Task Manager. Cara mengaktifkan dengan menekan shortcut yaitu Ctrl-Alt-Del secara bersamaan. Sedangkan untuk meningkatkan performa komputer, tools yang tidak digunakan dapat dinonaktifkan dari autoexec. bat, Startup, atau Windows Task Manager.
b. Setting Software, Sistem Operasi Maupun Aplikasi Berubah dari Kondisi
Default
Kebanyakan software dibuat untuk memenuhi kebutuhan pengguna (user). Software biasanya menyediakan fitur Customize dan Options yang berfungsi untuk mengatur setting dan performa komputer.
Seorang teknisi komputer yang sering melakukan instalasi dan menggunakan program, biasanya tahu setting yang optimal dalam sebuah software. Setting optimal dari software dibuat otomatis saat instalasi software. Namun karena pengguna kurang puas atau ingin bereksperimen melakukan customisasi, akibatnya dapat memperlambat kinerja/performa komputer/laptop. Perubahan setting juga dapat terjadi karena virus yang berjalan di komputer. Komputer yang connect ke dalam internet tanpa pengamanan yang baik seringkali terserang virus dan menginfeksi beberapa setting dan file yang ada di dalam komputer.
c. Serangan Virus Komputer
Berikut langkah yang dapat digunakan untuk menangkal virus komputer.
1) Bekerja dengan satu komputer saja.
2) Apabila diperlukan transfer data dengan flashdisk, scan-lah terlebih dahulu untuk memastikan tidak terdapat virus dalam flashdisk tersebut.
3) Gunakan program-program antivirus yang banyak dijual di pasaran seperti Norton Antivirus, McAfee Antivirus, dan sebagainya.
4) Apabila komputer yang biasa kita digunakan baru saja dipakai orang lain, matikan terlebih dahulu komputer tersebut untuk beberapa saat, setelah itu hidupkanlah kembali. Bisa juga dengan menekan tombol reset. Dengan langkah reset tersebut program dalam memori komputer akan hilang untuk mencegah adanya virus.
5) Jangan lakukan Ctrl+Alt+Del, karena cara ini tidak akan menghapus memori yang ada.
d. Hardware Sudah Kurang Mendukung Kebutuhan Software
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan jika perangkat lunak yang kita gunakan
menjadi lambat.
1) Pertimbangan Upgrade untuk Aplikasi DOS
a) Program spreadsheet lambat
Pasangkan math-coprocessor (untuk prosesor 386 atau sebelumnya)
b) Grafik lambat
Upgrade video card
c) Database lambat
Upgrade harddisk atau perbesar memori pada harddisk controller
d) Media penyimpan tidak muat
Upgrade harddisk
e) Perlu membuat backup tiap hari
Tambahkan tape drive
2) Pertimbangan Upgrade untuk Aplikasi Windows
a) Kekurangan memori Tambahkan RAM
b. Proses lambat Ganti mainboard atau CPU
c. Tampilan lambat Perbesar memori video
d. Tampilan kasar Ganti monitor
e. Harddisk tidak muat Upgrade harddisk
4. Cara Mengenali Troubleshooting
Berikut cara mengenali troubleshooting
a. Jika terdapat masalah dan sistem memberikan tampilan pesan pada monitor dengan disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan permasalahan terjadi pada keyboard, Card I/O, disk drive dan disket.
b. Jika terdapat masalah dan sistem memberikan peringatan berupa kode beep lebih dari 2 kali, kemungkinan sistem mengidentifikasi permasalahan yang terdapat pada komponen: RAM, VGA Card dan monitor.
C. Pada masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep, kemungkinan besar letak permasalahan terdapat pada komponen: power suply dan motherboard.
B. Perbaikan pada Instalasi Software Aplikasi
Komputer memiliki banyak aplikasi yang berfungsi untuk menunjang performa dan kinerja komputer. Dalam praktiknya, terkadang komputer memiliki masalah-masalah atau gangguan dalam pengoperasiannya. Untuk memperbaiki komputer. kita harus bisa mendeteksi penyebab kerusakan terlebih dahulu. Jika kesalahan terjadi pada perangkat lunak (software) sebaiknya kita melakukan perbaikan pada software yang bermasalah. Sedangkan apabila pesan error muncul dengan ditandai dengan permasalahan pada hardware kita harus mengatasi masalah pada hardware.
1. Penanganan Aplikasi Tidak Ada Respons (Not Responding Error Handling)
Berikut cara menangani aplikasi yang tidak ada respons.
a. Permasalahan Aplikasi Komputer
Permasalahan yang sering muncul untuk aplikasi komputer dapat digolongkan menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut.
1) Terjadi gagal proses masuk ke dalam sistem operasi yang disebabkan karena proses POST (Power on Self Test) yang tidak sempurna.
2) Terjadi kegagalan dalam menampilkan tampilan desktop.
3) Terjadi kegagalan dalam proses menjalankan sebagian aplikasi.
b. Proses POST (Power on Self Test)
Proses POST dimulai pada saat pertama kali tombol power dihidupkan. Apabila tegangan sudah stabil, power supply dapat mengirimkan sinyal power bahwa komponen tersebut sedang dalam kondisi yang optimal. Waktu normal yang dibutuhkan dari power on sampai muncul power good sekitar 0,1 sampai 0,5 detik. Chip timer yang menerima sinyal power good akan mengirimkan sinyal reset kepada mikroprosesor (CPU).
2. Penanganan Virus Komputer (Computer Virus Handling)
Berikut cara menangani komputer yang sudah terinfeksi virus, beberapa cara yang dapat kita lakukan.
a. Matikan Proses Virus
Selama virusnya masih jalan di komputer, maka virus akan terus menduplikasikan dirinya. Hal inilah yang membuat kita tidak dapat menghapus virus. Agar virus tidak terus menerus melakukan duplikasi maka kita harus mematikan proses yang menjalankan virus tersebut. Pencipta virus memahami langkah tersebut, dalam membuat virus biasanya sekaligus melakukan proses penguncian "task manager",agar proses untuk menjalankan virus tidak dapat dimatikan melalui task manager. Untuk mengatasi masalah tersebut kita membutuhkan tools yang berfungsi sama dengan "task manager", salah satunya adalah Currprocess. Installah software aplikasi tersebut dalam komputer. Setelah berhasil menginstal Currprocess maka kita dapat mengoperasikannya.
b.Bersihkan Registry
Setelah file virus dibersihkan biasanya efek yang ditimbulkan masih ada. Efek yang sering muncul misalnya task manager yang masih tidak bisa dibuka, munculnya tulisan-tulisan aneh yang belum hilang di beberapa bagian dari komputer, dan sebagainya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Bersihkan dengan software registry, seperti registry cleaner, TuneUp Utilities, dan lain-lain. Bisa juga dengan mengedit sendiri registry.
3. Optimalisasi Komputer
Berikut beberapa cara mengoptimalisasi komputer menggunakan beberapa software.
a. Disk Defragmenter
File yang disimpan secara acak cenderung dapat memperlambat kinerja sistem operasi. Sehingga hal ini adalah salah satu penyebab komputer berjalan dengan lambat. Dalam partisi harddisk, sistem operasi Windows menyimpan file dalam lokasi yang berbeda-beda. Jika lokasi yang disimpan berdekatan satu sama lain, maka sistem akan mencari dan mengambil file secara lebih cepat. Untuk itu diperlukan sebuah tools defragment yang berfungsi untuk menata file-file tersebut secara berdekatan.
Kita dapat menggunakan utilitas harddisk yang disebut dengan Disk Defragmenter. Tools ini digunakan untuk men defrag harddisk komputer secara teratur. Defragment disk dapat membuat kinerja dan performa komputer terasa lebih cepat untuk mengakses beberapa file. Langkah defragment juga dapat digunakan untuk menyusun kembali data yang berserakan.
1) Hal yang Menyebabkan Data Tak Beraturan Beberapa hal yang menyebabkan data-data tersebut tak beraturan antara lain sebagai berikut.
a) Instalasi software Setelah kita melakukan instalasi software, sejumlah data atau file dari software akan tercipta secara otomatis ke dalam harddisk tanpa adanya pengelompokan kategori sehingga file tersebut tidak tertata secara rapi. Hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kelambatan sistem untuk mencari beberapa file ketika sedang membuka atau menjalankan aplikasi atau program.
b) Remove programs
Uninstall dan remove programs dapat membuat celah atau spasi struktur pada partisi harddisk. Sistem membutuhkan interval waktu yang lama untuk mencari file yang satu dengan file yang lain.
c) Penyimpanan file
File yang tersimpan dalam partisi harddisk dengan jenis yang sama dengan file-file aplikasi atau program utama tidak menutup kemungkinan mengganggu kinerja sistem untuk menyeleksi file yang dibutuhkan. Untuk itu, lakukanlah penyimpanan sejumlah file seperti file mp3, video, gambar, maupun file-file yang lain pada partisi terpisah dengan partisi yang berisi program-program utama dalam sistem operasi.
D) Penghapusan file
Munculnya celah atau spasi dalam harddisk juga dapat disebabkan oleh penghapusan sejumlah file. Hal ini sama dengan ketika melakukan penghapusan aplikasi yang disebut dengan remove program. Kinerja system juga menjadi terganggu terlebih jika penghapusan file ternyata masih menyisakan jejak dan cache.
Untuk melakukan proses defragment dapat membutuhkan waktu yang lama tergantung kapasitas harddisk dan berapa jumlah data serta kecepatan membaca file. Oleh karena itu, kita harus melakukan defragment secara teratur, sebagai contoh: seminggu sekali. Dengan melakukan cara tersebut dapat mempersingkat waktu untuk proses defragment pada periode
selanjutnya. Langkah untuk Melakukan Defragment Disk
Berikut langkah langkah untuk melakukan defragment disk menggunakan fitur
Run pada Windows.
a) Tekan pada keyboard logo "Windows + R"
b) Masukkan "dfrg.msc" pada kotak Run
c) Tekan Enter atau
d) Klik Start
e) Pilih Program/All Program
f) Pilih Accessories
g) Pilih Disk Defragmenter
h) Setelah itu pilih partisi harddisk yang akan dilakukan proses defragment, kemudian klik Defragment
Setelah itu Windows akan melakukan Defragmentasi. Proses ini dapat dihentikan atau dipause dan Anda dapat melanjutkan proses defragment tersebut di lain waktu. Ketika defragmentasi harddisk sudah dijalankan, kita dapat mengamati perubahannya dengan cara setiap membuka file atau menjalankan program dalam komputer menjadi sedikit terasa lebih cepat dari sebelumnya.
b. Setting IDE
Sebagai pengguna komputer kita menginginkan transfer data pada harddisk secepat mungkin yang tidak memakan waktu yang lama, terkadang kita beruntung apabila vendor sudah meletakkan jumper dan setting harddisk pada posisi yang optimal.
Namun, sebaiknya kita mengecek sendiri untuk membuktikan bahwa terdapat jumper pada harddisk tersebut. Untuk melakukannya berikut langkah-langkahnya.
1) Memeriksa setting jumper pada harddisk.
Lokasi jumper pada harddisk tertetak pada bagian belakang, tepatnya di sebelah slot konektor dan kabel power.
2) Petunjuk setting jumper berada di bagian atas harddisk.
Untuk melihat petunjuk setting jumper, lepaslah terlebih dahulu harddisk dari kabel power atau dengan cara melihat petunjuk setting tersebut pada situs produsen harddisk Anda. Sebagai contoh www.seagate.com (produsen harddisk bermerek seagate)
3) Format label hampir sama dalam setiap harddisk yang terdapat di pasaran, yaitu berupa tabel yang mudah dibaca setelah mengatur posisi jumper dan memasang kembali harddisk dengan benar, maka pastikanlah untuk masuk menu setting BIOS
4) Simaklah, apakah harddisk sudah ter-detect dengan baik oleh BIOS atau belum.
c. Gunakan Hardware yang Sepadan
Windows akan benar menjadi sistem operasi yang andal apabila kita bekerja dengan RAM atau memory yang memadai. Jangan kurangi kebutuhan RAM pada sistem operasi yang Anda gunakan dan aplikasi lain yang Anda butuhkan
Sebagai hardware yang cukup berpengaruh dalam halnya kecepatan pada komputer, kapasitas memory harus diperhatikan. Pada komputer model yang terbaru spek yang direkomendasikan yaitu memory berkapasitas 24 Gigabyte sebagai batas minimal dalam satu komputer. Dalam hardware requirement aplikasi dan sistem operasi Windows 8 sampai Windows 10 adalah 2 Gb.Dengan kapasitas memory besar dalam komputer kita akan menjadikan kinerjanya sangat cepat tanpa menimbulkan kelambatan dalam pengoperasiannya. Jenis memory juga harus disesuaikan dengan cocoknya chipset dalam motherboard komputer.
d. Convert Harddisk ke NTFS
Jenis harddisk dengan format NTFS (New Technology File System) memiliki performa yang lebih baik, lebih aman, dan lebih tahan uji apabila dibandingkan dengan jenis format FAT32. Hal ini dikarenakan dengan sistem NTFS, maka data otomatis akan dienkripsi Dengan menggunakan format ini, kinerja komputer akan sedikit lebih lambat dari sebelumnya. Namun, kita memiliki keuntungan yang banyak.
Cara untuk mengubah format harddisk dari FAT32 menjadi NTFS sangat mudah. Terdapat kemungkinan bahwa proses ini menyebabkan kerusakan permanen pada seluruh data dan sistem operasi beserta aplikasi yang sudah terinstal di dalamnya Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mem-backup semua data lebih dahulu sebelum kita melakukan penggantian format.
Apabila kita sudah melakukan backup format, maka langkah selanjutnya adalah menekan tombol Windows R untuk membuka Command Prompt. Dalam Command Prompt ketikkan convert x / fscntfs (huruf x adalah drive yang akan di-convert). Setelah itu ikuti semua proses sampai selesai. Setelah proses selesai. maka kita diharuskan untuk me restart komputer. Pada saat masuk dalam Windows, kita sudah mendapatkan format NTFS. Apabila sistem aman tidak ada kendala maka kembalikan file yang sebelumya sudah di backup apabila diperlukan
e. Update Driver
Untuk memperbarui driver melalui fitur Windows Update mungkin sudah dapat mengatasi masalah driver pada sebuah komputer. Namun, driver yang tersedia pada Windows Update hanya driver tertentu, yaitu driver yang sudah memiliki tanda lulus sertifikasi dari WHQL (Windows Hardware Quality Lab). Banyak produsen hardware, tidak menggunakan sertifikasi tersebut. Untuk itu Windows akan memberi peringatan jika pengguna mencoba menginstalasi menggunakan driver yang tidak memiliki sertifikat WHQL. Cobalah untuk menggunakan fitur pada Windows, yakni menggunakan System Restore Dengan fitur ini. Windows akan mengembalikan ke sistem semula apabila driver tidak stabil atau dapat menyebabkan konflik dengan driver lain yang mengakibatkan crash dan Windows tidak dapat digunakan. Dengan fitur ini, kita tidak perlu khawatir apabila mencoba driver terbaru pada Windows. Baik yang sudah memperoleh sertifikat WHQI atau belum memiliki sertifikat
Untuk mengaktifkan fitur WHQI secara manual, masuklah dalam.